Masalah pada sel baterai Galaxy Note 7 memaksa Samsung menarik (recall) 2,5 juta perangkat yang telah dipasarkan di seluruh dunia.
Meski isu anomali baterai hanya berimbas pada 0,1 persen dari total ponsel yang terjual, pengamat memperkirakan biaya yang ditanggung Samsung karena penarikan Galaxy Note 7 mencapai ratusan juta dolar.
Kini, pihak perusahaan merasa percaya diri dan mengaku siap untuk memasarkan kembali ponsel jumbo besutannya itu.
Juru bicara perusahaan kepada CNN Money, mengungkapkan penjualan Galaxy Note 7 dipastikan akan kembali dibuka pada 28 September nanti. Untuk sementara waktu, penjualan baru akan dilakukan di Korea Selatan saja.
Belum diketahui kapan proses pemasaran ulang di negara lain akan dilakukan. Pihak perusahaan mengaku masih perlu memastikan kondisi dan waktu yang tepat untuk menjual kembali ponselnya.
Sejauh ini, Samsung mulai menyediakan perbaikan untuk isu anomali baterai yang menimpa Galaxy Note 7 dengan merilis pembaharuan peranti lunak (software) untuk mencegah ponsel dari panas berlebih.
Peranti lunak yang dibenamkan diklaim mampu membatasi pengisian ulang baterai hingga 60 persen, bukan 100 persen.
Untuk mengobati kekecewaan konsumen akibat penarikan dan penghentian sementara penjualan Galaxy Note 7, Samsung menawarkan beragam kompensasi mulai menukar unit dengan ponsel lain atau mengembalikan uang konsumen.
Di Indonesia, sejauh ini Samsung baru membuka pemesanan awal (pre-order) Galaxy Note 7 dan terpaksa menunda pengiriman unit yang telah dipesan hingga ponsel yang 'aman' resmi tersedia.
Dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Presiden Mobile Communication Bisnis, Samsung Electronics DJ Koh memastikan pihaknya akan mempercepat ketersediaan perangkat pengganti untuk penggunanya di berbagai negara.
Sumber http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160919131038-185-159363/samsung-galaxy-note-7-kembali-dipasarkan-28-september/
0 comments :
Post a Comment