MEDAN – Sebanyak 200 calon bintara polisi mendatangi rumah dinas Kapolda Sumatera Utara karena kecewa terhadap panitia seleksi Penerimaan Bintara Polri di SPN Sampali, Percut Sei Tuan, Sumatera Utara.
Informasi yang diterima, sebelum mendatangi rumah dinas Kapolda Sumut sempat terjadi keributan di SPN Sampali. Selanjutnya, ratusan calon bintara yang tidak lulus berbondong-bondong mendatangi rumah dinas Kapolda Sumut Irjen Eko Hadi Sutedjo di Jalan Wali Kota Medan untuk melakukan protes.
Didampingi orangtua mereka, ratusan calon bintara itu melakukan protes dan menduga ada permainan dalam proses penerimaan Bintara Polri tahun ini. Melihat massa berjumlah ratusan, personel Polda Sumut, Satuan Brimob Polda Sumut, dan Polresta Medan turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.
Kekecewaan ratusan calon Bintara Polri ini memuncak karena mereka tak bisa menyampaikan aspirasi kepada Kapolda Sumut. Pasalnya, Kapolda tidak berada di Medan tapi sedang bertugas di Jakarta.
“Kami kesal, ini sudah permainan, tak ada transparansi,” ujar Sitorus (42), orangtua salah satu calon Bintara Polri yang kesal.
Sitorus menyatakan sudah menunggu pengumuman hasil ujian anaknya sejak Kamis 28 Mei 2015 pukul 06.00 WIB sampai Jumat 29 Mei pukul 03.00 WIB.
"Awalnya anak saya dinyatakan lulus tapi kenapa oleh panitia kembali anak kami dinyatakan tak lulus. Paginya anak saya dinyatakan lulus tapi kenapa malam tadi dinyatakan tak lulus,” ujar Sitorus, perempuan yang mengenakan baju warna coklat.
Dikarenakan tak bisa menemui Kapolda Sumut, ratusan calon bintara ini kemudian bubar.
“Kapolda sedang tak ada di tempat. Beliau sedang di Jakarta,” ujar seorang personel Polda Sumut yang melakukan pengamanan di depan rumah dinas Kapolda Sumut.