Saya cukup yakin, banyak orang yang menganggap jadi entrepreneur itu enak, karena bisa bangun siang, alias ngga perlu ke kantor jam 08.00. Balik dari kantor pun bisa seenaknya. Pandangan seperti ini ada benarnya, tapi juga ada salahnya. Kenapa?
Seperti biasa, saya ngga akan ngomong teori, saya lebih suka ceritain kenyataan yang saya sendiri alami. Keseharian saya seperti apa sih? Saya setiap hari berangkat ke kantor jam 08.15, karena kantor saya buka jam 09.00. Selama di kantor, biasa langsung meeting dengan tim yang berbeda-beda. Ngga jarang, saya harus keluar kantor seharian, meeting dengan orang yang berbeda-beda. Biasanya sambil lunch atau ngopi, bahkan sampai dinner. Dalam seminggu, biasanya hanya 1 atau maksimum 2 hari yang saya akan benar-benar duduk di kantor seharian. Di hari-hari seperti inilah saya akan mampu buka laptop dan bales-bales email yang rata-rata saya terima sebanyak 50-an per hari (ngga sebanyak ketika saya masih memimpin 500 karyawan di MRA Group).
Lalu, di hari-hari yang seharian jadwalnya ketemu orang terus dari pagi sampai sore, gimana supaya saya bisa tetap produktif? Dulu ya mau ngga mau sesampainya di rumah, ya baru bisa buka laptop, alias waktu bareng keluarga menjadi terganggu.
Sekarang, kita harus berterima kasih sama yang namanya teknologi. Smartphone semakin canggih, kita bisa hampir bisa ngapain aja pake smartphone. Makanya, milih smartphone harus pintar. Saya masih inget banget kalau jaman dulu itu, semakin kecil hp-nya, semakin keren. Saya rasa sekarang jaman udah berubah. Saya sendiri sekarang baru mulai pake Samsung GALAXY Note Edge, smartphone yang layarnya lebar, yang jelas lebih enak buat baca dan bales email. Processor quadcore-nya powerful, jadi ngga nge-lag. Fitur multi-windowsnya juga ngebuat saya bisa multitasking lebih gampang.
Anyway, teknologi diciptakan untuk memudahkan kita, bukan ngebuat kita jadi lebih ribet. Kalau mau jadi orang sukses, kita harus bisa produktif. Kita harus bisa ngelakuin banyak hal setiap saat, dan di mana aja alias efektif dan efisien. Setiap orang cuma punya waktu 24 jam sehari. Yang ngebedain orang sukses dengan orang yang ngga (atau belum) sukses adalah bagaimana cara dia membuat waktu 24 jam yang terbatas itu menjadi bermanfaat. Orang yang seringkali bilang "24 jam" itu ngga cukup mungkin harus refleksi diri, coba liat apakah yang dilakukan udah maksimal? Apakah sudah ditunjang teknologi/gadget yang tepat?
Sekali lagi, apa yang saya tulis di sini bukan teori, tapi apa yang saya alami di dalam keseharian saya. Semoga bermanfaat ya.
Sumber http://www.kaskus.co.id/thread/5544274e6208819f648b4569/?ref=homelanding&med=hot_thread