Monday, 4 May 2015

Fethullah Gulen, Ulama Turki Peraih Gandhi King Ikeda Peace Award 2015

Fethullah Gulen, Ulama Turki Peraih Gandhi King Ikeda Peace Award 2015

Atlanta - Ulama asal Turki, Fethullah Gulen, telah lama memprakarsasi gerakan Hizmet, pelayanan pada umat manusia tanpa berharap balas demi kebaikan. Gerakan ini membuat Gulen akhirnya diganjar Gandhi King Ikeda Peace Award 2015. 


Sang ulama ini telah jauh hari mempromosikan perdamaian dan kesamaan HAM. Lahir di Provinsi Erzurum tahun 1941, putra pasangan Ramiz Gulen dan Refia Gulen sudah sangat haus akan pengetahuan sejak muda, baik ilmu pengetahuan umum, sains hingga agama. 

Dia juga melahap karya sastra klasik Barat seperti Les Miserables, Of Mice and Man dan berbagai karya sastra klasik Barat yang meningkatkan pemahamannya dengan dunia Barat. Dia juga menikmati musik klasik Turki, mengagumi pelukis Pablo Picasso dan Da Vinci. 

Sebagai seorang yang haus ilmu, dia meraih lisensi alim ulama pada usia 21 dan menjadi dosen di Provinsi Edirne dan diizinkan berkhotbah di Erzurum karena prestasinya yang luar biasa sebagai mahasiswa. Di akhir 1950-an, Gulen berkenalan dengan pemikiran cendekiawan muslim Turki lain, Saud Nursi. Nursi mendiagnosa bahwa kunci masalah di dunia Islam dan kemanusiaan adalah kemiskinan, kebodohan dan perpecahan. Nursi berpendapat, bahwa masalah ini harus ditangani lebih dulu bila ingin nilai-nilai kemanusiaan dibangkitkan. Pemikiran Nursi ini akhirnya mempengaruhi pemikiran Gulen dalam isu-isu kontemporer. 

Akhirnya, pemikiran Gulen yang menyentuh isu-isu sosial, ekonomi, pendidikan, ilmiah hingga spiritual mendapatkan perhatian luar biasa di antara para ulama lainnya. Tak cuma berceramah, memberikan nasihat, Gulen mendorong pentingnya aktivitas sosial dan mendorong warga negara untuk bergerak menangani masalah-masalah itu dengan kegiatan sukarelawan dibanding mengharapkan pemerintah menanggulangi semuanya. 

Saat ditunjuk menjadi ulama senior regional wilayah Izmir, Turki, gagasan Gulen tentang keadilan sosial, perbaikan ekonomi, kebangkitan pendidikan dan penguasaan teknologi mulai banyak didukung. Dia lantas menjadi penggerak dalam berbagai gerakan sosial di Izmir.

Aksi pertamanya adalah memberantas buta huruf dan meningkatkan kualitas pendidikan, memobilisasi kalangan bisnis untuk mendanai institusi pendidikan yang disebut 'Sekolah Gulen', seperti asrama, pusat persiapan kuliah, hingga kampus yang mendorong penguasaan sains dan nilai kemanusiaan.

Sumber http://news.detik.com/read/2015/04/21/173616/2894067/608/fethullah-gulen-ulama-turki-peraih-gandhi-king-ikeda-peace-award-2015?
Share:

Blog Artikel