SOLO - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta kepada seluruh Kepala Daerah, mulai dari Gubenur hingga Bupati/Walikota untuk mewaspadai beredarnya beras plastikdi wilayahnya.
Selain itu, Tjahjo Kumolo pun meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri untuk segera turun tangan menelusuri beredarnya beras tersebut.
Menurut Tjahjo, keterlibatan Polri terutama BIN untuk menelusuri beredarnya beras sintetis ini sangat diperlukan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan beras plastiktersebut memang sengaja diedarkan karena sebagai bentuk dari makar terhadap pemerintahan yang sah.
"Kejadian ini (beredarnya beras plastik) tidak bisa dibiarkan, Untuk itu baik Polri maupun BIN agar segera menghentikan dan usut dengan tuntas peredaran beras plastik dan mengusut siapa pelakunya,"papar Tjahyo Kumolo di hotel Lorin Solo, Jawa Tengah.
Mendagri menjelaskan masuknya peredaran beras plastik ini ke dalam kategori makar terhadap negara dikarenakan bisa merusak (kesehatan) masyarakat yang mengonsumsinya.
Oleh karena itu, Mendagri meminta agar semua elemen masyarakat berperan serta bersama-sama untuk mencegah peredarannya. Termasuk kepada pemerintah daerah, Mendagri meminta agar tidak berpangku tangan saja, namun turun ke bawah dan melakukan pemantauan peredaran beras di pasaran.
"Kepada seluruh Gubernur, Walikota dan Bupati di seluruh Indonesia agar menurunkan semua jajaran di bawahnya untuk memantau dan lakukan pengecekan pada penjual beras agar jangan sampai terbeli atau termakan masyarakat," pungkasnya.