Wabah Virus Zika merambah ke Jerman. Tercatat sudah
lima orang tersangkut kasus yang sama setelah beberapa bulan lalu
berkunjung ke Amerika Latin dan Karibia.Pakar virus setempat mengatakan, jenis nyamuk Aedes Aegypti yang
membawa Virus Zika tidak ada di Jerman. Jadi sudah pasti, virus itu
menginfeksi warganya saat mengunjungi negara utama penyebaran virus
tersebut.“Seorang pasien di Bavaria mengaku sempat menghabiskan waktu di
Kepulauan Martinique pada awal Januari. Tapi sekarang kondisinya sudah
membaik,” kata Menteri Kesehatan Jerman, sebagaimana dikutip dari BBC, Jumat (29/1/2016).Virus Zika dapat menyebabkan kerusakan otak pada cabang bayi. Ketika
lahir, kepala mereka akan mengalami kelainan ukuran, yakni lebih kecil
dari kepala bayi pada umumnya. Kelainan ini disebut microcephaly.Penyebarannya sama seperti malaria dan demam berdarah, yakni melalui
nyamuk. Kebanyakan jenis nyamuk yang dimaksud tersebar di Amerika Latin
dan Karibia. Sekira 4 juta orang dikabarkan terancam dijangkiti virus
tersebut.Negara yang menerima kasus Zika paling parah adalah Brasil. Sebanyak
270 bayi dipastikan sudah terdampak microcephaly, sementara itu 3.448
kasus kelahiran lain masih dalam penyelidikan.Sejauh ini yang bisa pemerintah lakukan untuk mencegah cacat permanen itu berlanjut adalah menekan angka kehamilan dan kelahiran sampai keadaan dipastikan aman.Sekelompok pengacara, aktivis dan ilmuwan Brasil bahkan melayangkan permohonan kepada Mahkamah Agung untuk memungkinkan aborsi bagi perempuan yang terjangkit Zika.